...GOLDEN WAY...
Golden Way...
Bagi yang baca ini pasti ga merasa asing sama kata-kata di atas. Ya emang ga asing sih. Hehehehe... Kata-kata di atas adalah Judul salah satu acara motivasi di salah satu siaran tv swasta di Indonesia, yang dipandu oleh si 'golden way', yaitu Mario Teguh. Tapi saat ini saya gak pengen bahas si Pak Mario Teguhnya...hehe..:D
Dalam menjadi kehidupan, kita sebagai pengikut Kristus diharapkan untukdapat menjalani kehidupan seturut kehidupan Tuhan kita, Yesus Kristus. Kita dituntut untuk dapat berjalan di jalan teladan-Nya, yang adalah 'Golden Way' atau 'Jalan Emas'. Tentu bukan hal mudah bagi kita. Tapi, tidak ada yang tidak mungkin bila kita berusaha dan menaruh pengharapan kita di dalam Dia.
Sebagai penuntun kita untuk dapat meraih Golden Way tersebut, Tuhan sudah tunjukkan kepada kita melalui firman-Nya di kitab Yohanes 13:15 dan Matius 16:24. Adapun uraiannya adalah sebagai bertikut:
- Melupakan kepentingan pribadi, artinya yaitu kita dalam menjalani kehidupan menjadikan Yesus sebagai fokus dan tujuan utama, dengan maksud untuk menyukakan hati Tuhan. Kita harus bersikap kenosis, yaitu dimana kita menambahkan pihak/kepentingan lain (dari luar kita) ke dalam diri dan kehidupan kita, dengan tujuan untuk melatih agar kita bisa hidup bukan hanya untuk diri kita sendiri dan hanya sesuai keinginan kita sendiri. Dengan kata lain kita berlatih untuk hidup bisa menerima apa pun yang kita dapat dalam hidup. Kita belajar untuk tidak hanya mengejar keinginan duniawi kita, tetapi untuk emncari kebenaran dan kehendak Tuhan. Untuk memuliakan dan menyukakan hati Tuhan. Seperti tertulis pada kitab Matius 6:33, kita dinasihatkan utnuk mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu, sebelum mengejar hal-hal duniawi.
- Memikul Salib, artinya yaitu kita bisa siap untuk memikul apa pun tantangan atau gunung yang akan kita hadapi ke depannya ketika kita berjalan bersama Kristus. Kita siap untuk menderita. Meskipun sebenarnya dalam hidup ke-Kristen-an itu tidak ada istilah menderita dan penderitaan. Karena sesuatu kejadian itu akan menjadi penderitaan ketika kita merasa dan menganggap itu sebagai penderitaan. Tuhan tak pernah memberikan sesuatu itu terjadi dalam kehidupan anak-anak-Nya sebagai penderitaan. Dia membuat segala sesuatunya untuk kebaikan kita. Tergantung bagaimana kita menanggapinya. Apakah kita akan menjadi sedih dan putus asa , atau kita mungkin bersedih tapi kita bisa bangkit dan tetap berserah dan percaya kepada rencana-Nya. Seperti teladan yang telah diberikan Yesus, ketika penyaliban-Nya di kayu salib. Dia tidak menganggap itu sebagai penderitaan, namun sebagai jalan keselamatan yang harus Dia lakukan untuk menebus kita anak-anak-Nya dari kuasa maut. Salib justru telah menjadi lambang kemenangan-Nya. Kemenangan Yesus dari kuasa maut dan dosa.
- Mengikut Yesus, dalam bahasa Ibrani berarti berjalan di belakang Yesus. Artinya yaitu kita siap mengikuti langkah Yesus dan selalu berada di belakang-Nya kemana pun Dia melangkah.Dengan tetap mengikut Dia, kita juga belajar untuk tetap setia. Kita mengikut Dia bukan karena kita takut kepada Dia. Karena ketakutan tidak menghasilkan kesetiaan dan rasa hormat kepada Tuhan. Kesetiaan kita berlandaskan cinta kita kepada Yesus, yang adalah lebih dahulu mencintai kita dan seperti Dia yang menunjukkan cinta-Nya kepada Bapa, dengan ketaatan yang Dia jalankan melalui penyaliban di kayu salib. Dia setia sampai akhir, meskipun Dia diliputi ketakutan sebelum peristiwa penangkapan-Nya (Lukas 22:42).
Dari uraian singkat di atas, kiranya kita semua semakin mengerti kehendak Bapa kita dan kita semakin bisa untuk mengikuti hidup kudus yang Dia teladankan dalam hidup kita. Kita semakin diperbaharui dan semakin dilengkapi dalam mengikuti Golden Way yang dia sediakan. Kita bisa menjadi cermin akan hidup Kristus yang sesungguhnya, yang dapat kita tunjukkan dari perbuatan dan kehidupan kita.
Sekian ulasan singkat saya tentang Golden Way yang Yesus sediakan bagi kita. Semoga bisa menjadi berkat bagi semua yang membaca. Tuhan Yesus memberkati.
"Sekecil apapun yang kita perbuat hari ini, jam ini, menit ini, detik ini dengan tujuan untuk memuliakan dan menyatakan kebesaran Tuhan kita Yesus Kristus, percayalah tidak ada yang sia-sia bagi Tuhan"
sumber : Malam Penyegaran Rohani GKI Manyar_08 April 2013
Komentar